Kisah Sepotong Kain Putih
Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di
kota ini,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur
dan dipotong,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai
kain kafan,
Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk
siapa ia akan dibeli.
Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya,
Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal,
Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga
atau keluarga terdekat kita,
Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang
sedang menunggu dikubur,
Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk
pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu,
Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang
dipesan si pemilik toko,
Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun
sedang memintal kain kafanmu.
Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi
seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir,
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di
kuburan,
Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,
Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan
digunakan,
Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan
pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan
berikutnya.
Ditulis Oleh: Ahmad Farizal
0 komentar:
Kotak komentar pada artikel ini masih kosong, Silahkan diisi untuk menambah semangat kami untuk terus berkarya memberikan informasi kepada anda semua yang membaca di blog ini
Tak ada yang bisa kami berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel Fushilat 2004
Post a Comment