Pemimpin Harus Bisa Melakukan Transformasi Diri II
Dalam setiap kasus ini, mereka berhenti berpikir sebagai buruh, aktor, agen, atau guru mulai bersikap sebagai pemimpin negara. Di sini, mereka yang beruntung dilahirkan dalam dinasti politik memang mempunyai kelebihan tersendiri, karena mereka sudah terbiasa dengan kehidupan sehari-hari dunia pemerintahan dan suasana protokoler kenegaraan yang penuh kemegahan.
Hal ini pasti dirasakan oleh sederetan pemimpin dunia yang ayah atau ibunya juga pemimpin negara: almarhumah Benasir Bhutto, George W. Bush, Gloria Macapagal Arroyo, Megawati Soekarno Putri, almarhum Rajiv Ghandi, almarhumah Indira Gandhi, Lee Hsien Loong dan Yasuo Fukuda.
Namun keharusan 'transformasi diri' tetap berlaku bagi mereka: begitu mereka menjadi pemimpin negara, mereka harus segera ke luar dari kungkungan nama dinasti keluarga dan mengukir prestasinya sendiri. Dalam proses pembuatan keputusan sehari-hari, faktor yang paling menentukan adalah judgment, bukan keturunan.
Dikutip dari buku: Harus Bisa!, karangan Dr. Dino Patti Djalan
0 komentar:
Kotak komentar pada artikel ini masih kosong, Silahkan diisi untuk menambah semangat kami untuk terus berkarya memberikan informasi kepada anda semua yang membaca di blog ini
Tak ada yang bisa kami berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel Fushilat 2004
Post a Comment